Fenomena Musik Digital Baru
Belakangan ini media sosial Indonesia diramaikan dengan kabar bahwa AI generatif mulai dipakai untuk menciptakan lagu dangdut. Teknologi yang biasanya digunakan untuk membuat teks, gambar, atau musik EDM kini mampu menyusun lirik, aransemen, hingga suara vokal dengan gaya khas dangdut koplo maupun dangdut klasik.
Lagu hasil AI tersebut bahkan sudah beredar di YouTube dan TikTok, membuat warganet terkejut sekaligus penasaran. Banyak yang menganggap hasilnya cukup autentik, lengkap dengan cengkok vokal yang khas dangdut.
Cara Kerja AI Generatif di Musik Dangdut
AI ini bekerja dengan cara melatih model pada ribuan lagu dangdut dari berbagai era, mulai dari Rhoma Irama, Via Vallen, hingga Denny Caknan. Dari situ, AI mampu meniru pola nada, lirik yang puitis namun sederhana, dan irama kendang khas dangdut.
Beberapa fitur utama yang ditawarkan:
- Pembuatan lirik otomatis dengan tema cinta, patah hati, atau kehidupan sehari-hari.
- Aransemen musik digital yang bisa dipilih sesuai sub-genre (koplo, melayu, modern).
- Vokal sintetis yang terdengar mirip penyanyi manusia.
- Kemampuan personalisasi, misalnya menambahkan nama seseorang dalam lirik.
Respon Netizen dan Musisi
Fenomena ini menuai beragam reaksi. Sebagian warganet menganggap teknologi ini keren dan membuka jalan baru bagi industri musik. “Gokil, AI aja bisa bikin lagu dangdut. Indonesia makin modern!” tulis seorang netizen di X (Twitter).
Namun, ada pula yang merasa khawatir. Beberapa musisi dangdut menilai AI bisa mengancam orisinalitas karya dan rejeki para penyanyi. “Kalau semua orang pakai AI untuk bikin lagu, lama-lama seniman asli bisa tersingkir,” ungkap seorang penyanyi lokal.
Dampak untuk Industri Musik
Meski kontroversial, AI generatif di musik dangdut punya potensi besar. Produser bisa menggunakannya untuk membuat demo lagu lebih cepat. UMKM kreatif di bidang hiburan pun dapat menciptakan jingle atau konten promosi dengan biaya murah.
Namun, regulasi soal hak cipta dan etika penggunaan AI masih menjadi PR besar. Apakah lagu ciptaan AI bisa dipatenkan? Siapa pemilik hak cipta jika AI yang menulis? Pertanyaan-pertanyaan ini masih butuh jawaban jelas.
Kesimpulan
Penggunaan AI generatif untuk menciptakan lagu dangdut menjadi bukti bahwa teknologi kini mampu menembus batas budaya lokal. Meski menimbulkan pro-kontra, inovasi ini membuka peluang baru bagi musik Indonesia untuk berkembang di era digital. Tinggal bagaimana pemerintah, musisi, dan masyarakat menyikapi agar teknologi menjadi mitra, bukan ancaman.